Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Investment Centre (JIC), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, kembali melanjutkan rangkaian Jakarta Investment Festival (JIF) 2024, dengan menggelar JIF Talks. Acara yang dilaksanakan di Hotel Fairmont Jakarta ini, mengusung tema “Akselerasi Investasi Ekonomi dan Keuangan Digital di Jakarta”.

Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan  Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto menegaskan, Jakarta berkomitmen untuk memperkuat peran sebagai pusat perekonomian dan bisnis nasional serta Kota Global yang berdaya saing.

“Kami  berharap  bahwa diskusi  JIF  Talks  ini dapat  memberikan  perspektif  dan  masukan tambahan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam mengakselerasi ekonomi digital di Jakarta,” ungkap Denny dalam sambutannya pada acara JIF Talks, di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (05/08/2024).

Denny menyebut, Jakarta berpotensi besar untuk menjadi pusat ekonomi digital Indonesia. Ia mengungkapkan, sebagai pusat dari aktivitas ekonomi di Jabodetabekpunjur, Jakarta memiliki
10 juta penduduk dengan kepemilikan telepon seluler 82,47% dan penetrasi internet sebesar
83,34% di tahun 2023.

“Berdasarkan survey Status Literasi Digital di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2022, Jakarta masuk ke dalam 10 peringkat kota dengan literasi digital terbaik di Indonesia. Hal ini menunjukkan Jakarta memiliki potensi besar pada aspek digital skill, digital ethics, digital safety, dan digital culture,” jelas Denny.

Denny mengatakan, dalam rangka mengakselerasi digitalisasi keuangan di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan Peta Jalan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Menurutnya, Peta Jalan Implementasi ETPD tersebut sangatlah penting untuk meningkatkan transparansi, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan keuangan pemerintah daerah.

“diharapkan dapat turut mengakselerasi investasi pada sektor keuangan dan transformasi digital di Jakarta dalam mendukung visi Jakarta menuju Kota Global, , ” imbuh Denny.

Jakarta Punya Modal Jadi Pusat Ekonomi Digital Indonesia

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengungkapkan bahwa penggunaan sistem keuangan digital di Jakarta sangat tinggi. Oleh karenanya, Arlyana sangat optimis Jakarta akan mampu menjadi pusat ekonomi digital di Indonesia.

“Tentunya kita sangat optimis ya, karena kalau kita lihat dari sisi kondisi saat ini bagaimana kemudian masyarakat itu melakukan berbagai aktivitas baik itu dalam konteks keuangan seperti penggunaan dari transportasi, kemudian marketplace, dan juga semua transaksi pembayaran itu sudah dilakukan melalui digital,” ungkap Arlyana.

Arlyana mengatakan, ekosistem ekonomi dan keuangan digital merupakan komponen yang sangat penting bagi Jakarta untuk bisa menjadi kota global yang berdaya saing. Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antarpemangku kepentingan, Arlyana pun yakin pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan akan lebih berkualitas dan berkelanjutan.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita memperkuat sinergi dan kolaborasi, kita dapat mendorong akselerasi investasi dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan digital di Jakarta, tentunya kita harapkan kesemuanya ini akan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi sehingga bisa lebih tinggi, lebih inklusif, dan juga berkelanjutan,” jelas Arlyana.

“Salah satu syarat terpenting untuk menjadi kota global yang kompetitif itu adalah bagaimana kita mempersiapkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital, sehingga selain dari bagaimana kemudian kita bisa mendorong kegiatan ekonomi di Jakarta itu juga akan membuat investasi di bidang ekonomi keuangan digital yang meningkat,” tambah Arlyana.

Digitalisasi Moda Transportasi Menuju Jakarta Kota Global

Direktur PT JakLingko Indonesia, Ivan R. Tigana mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi Jakarta sebagai kota global adalah bagaimana pemerintah bisa menjawab persoalan tingginya mobilisasi masyarakat. Untuk itu, Ivan menyebut JakLingko terus berupaya menjawab tantangan tersebut dengan menghadirkan sistem integrasi digitalisi transportasi.

“Sebenarnya kuncinya adalah bagaimana Jakarta itu bisa membantu memastikan masyarakatnya itu hidup layak, aman, dan juga tetap produktif, ada satu indikator yang sangat penting yaitu mobilisasi, dimana mobilisasi ini bisa dijawab dengan adanya peningkatan dari sisi layanan transportasi, khususnya transportasi umum,” ungkap Ivan.

Ivan mengatakan, selain mengakomodir tingginya mobilitas warga Jakarta, JakLingko juga terus memastikan kemudahan akses, sehingga  mendorong  masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

“Kita mengintegrasikan sistem ticketing dan pembayaran dari antarmoda transportasi umum di Jakarta, ada mikrotrans, transjakarta, MRT, LRT, ada KAI, dan juga yang privat seperti moda transportasi online, dan lain-lain, itu kita coba nanti diintegrasikan, serta semua berusaha untuk inklusif, agar dapat mendorong warga menggunakan transportasi publik,” pungkas Ivan.

Sebagai bagian dari rangkaian JIF 2024, JIF Talks diharapkan dapat merangkul lebih banyak pihak untuk dapat memiliki pemahaman lebih lanjut mengenai potensi besar perekonomian Jakarta pascapemindahan Ibu Kota ke IKN, khsususnya terkait investasi yang berkelanjutan.

Melalui JIF 2024, Pemprov DKI Jakarta bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta juga memiliki optimisme tinggi akan peningkatan kolaborasi dan investasi di Jakarta sebagai upaya untuk menuju Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing dan tetap menjadi lokomotif utama mendukung Indonesia Emas 2045, sebagaimana tema JIF 2024, “Global City Notion for a Golden Nation”.